Batamramah.com, Para nelayan yang sehari-harinya tergabung dalam Persatuan Pengemudi Motor Sangkut (PPMS) Belakangpadang, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (5/9/2021) pagi mendapat rejeki nomplok.
Selain dikunjungi Walikota Batam, HM Rudi, para nelayan juga mendapat hibah dua boat pancung berkapasitas 15 orang, masing-masingnya, dari PT Octagon Precision Indonesia.
Boat pancung ini bukan sembarangan boat, tapi boat ini lain dari yang lazimnya, karena ia berbahan bakar listrik, bukan minyak atau solar seperti yang saat ini mereka operasikan.
Direktur Utama PT Octagon Precision Indonesia, Sumardi SH menjelaskan, boat pancung berkapasitas 15 orang ini sangat cocok digunakan sebagai sarana transportasi penyebrangan orang dan barang dari Batam ke Belakangpadang pulang pergi.
"Kali ini kapasitasnya 15 orang, kedepan kita akan coba menambah kapasitas boatnya," ungkap Sumardi.
Selain itu, Sumardi juga mengatakan, kedepan boat dengan mesin tempel bertenaga listrik ini akan dilengkapi dengan panel tenaga surya.
"Kedepan juga akan kita tingkatkan dengan panel tenaga surya, sesuatu yang baru dan sangat meringankan nelayan," sebutnya.
Mesin Motor Tempel Listrik (MMTL) ini juga sambung Sumardi sangat ramah lingkungan dan tidak menimbulkan emisi gas buang.
"pengenalan MMTL ini untuk mendukung Indonesia khususnya para nelayan agar lebih sejahtera dan lebih ramah lingkungan," tetang Sumardi.
Sebab, MMTL hanya menggunakan bahan bakar listrik tidak mengeluarkan emisi gas buang.
Lebih lanjut Sumardi mengatakan, kuatnya industri manufaktur dan perkapalan serta industri penunjang lainnya di Batam, secara otomatis terus meningkatkan kinerja dan terobosan teknologi terbaru, sebagai bagian dari komitmen peningkatan menuju industri 4.0, sebagai kesiapan menyongsong era menuju kendaraan/kapal listrik.
Salah satu cara meningkatkan kekuatan industri agar perekonomian dalam negeri ini semakin kokoh yang lebih dulu maju dibandingkan Indonesia adalah memperkuat industri maritim berbasis kapal listrik, dengan menggunakan Baterai dipadu sumber energi baru terbarukan lainnya, seperti panel surya/Fuell Cell dan sumber lainnya yang lebih kokoh dengan cara membangun Komunitas Elektrik (E-Community) serta usaha usaha lainnya.
Sementara itu, Walikota Batam, Muhammad Rudi menyebutkan perahu ini tidak seperti perahu umumnya, suara dari mesin perahu tidak terlalu bising. Dan yang terpenting perahu ini lebih ramah lingkungan.
“Senyap tidak terlalu ada suara. Saya kira ini bagus. Tidak hanya soal suara, tapi pencemaran laut yang penting untuk kita jaga,” kata Rudi.
Ia berharap bantuan yang sama tidak berhenti pada kegiatan ini. Dengan kata lain akan ada bantuan lagi selanjutnya. Hanya saja, Rudi mengingatkan perihal mahalnya baterai. Ke depan, ia mendorong semua pihak dapat membicarakan ini lebih lanjut.
Ditempat yang sama, Direktur PLN Batam Nyoman S. Astawa mengatakan, dua perahu yang menggunakan motor tempel listrik berbasis baterai ini merupakan bantuan PT Octagon Precision Indonesia. Dalam hal ini, PLN bertugas menyediakan infrastruktur kelistrikan penunjang operasional perahu tersebut.
“Seperti dari sisi charging itu tugas kami menyediakan infrastrukturnya,” ujar Nyoman.
Pihaknya mendorong ke depan perahu berbasis baterai ini akan semakin banyak. Ia memahami, seperti yang disampaikan Wali Kota Muhammad Rudi, tantangan yang kini dihadapi adalah harga baterai yang relatif mahal.
“Harga baterai memang relatif mahal, tetapi semakin banyak yang menggunakan perahu seperti ini dan industrinya akan ada ini akan terurai. Pertamina, PLN dan Mind ID membentuk satu perusahan namanya Indonesian Battery corporation atau IBC,” tutur Nyoman.