BATAMRAMAH.COM: Idul Adha tahun ini menjadi momen penuh makna bagi keluarga besar RSUD Embung Fatimah Kota Batam. Bukan hanya tentang penyembelihan hewan kurban, tetapi juga menjadi simbol keikhlasan dan ketulusan hati yang tercermin dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Direktur RSUD Embung Fatimah, drg RR Sri Widjayanti, yang akrab disapa dr Wid, menegaskan komitmen mereka dalam melayani sepenuh hati. Baginya, semangat berkurban sama dengan memberikan pelayanan terbaik—penuh keikhlasan, tanggung jawab, dan kepedulian kepada sesama.
“Pada dasarnya, pelayanan yang maksimal juga merupakan bentuk ibadah dan keikhlasan untuk kemaslahatan bersama,” ujar dr Wid saat membuka prosesi penyembelihan kurban, Sabtu (7/6).
Tahun ini, RSUD Embung Fatimah berkurban empat ekor sapi dan tiga ekor kambing yang semuanya berasal dari para dokter, pegawai, dan keluarga besar rumah sakit. Salah satu sapi kurban itu disalurkan ke Masjid Istiqomah, Perumahan Marina Green, Tanjunguncang, menandakan jalinan kasih yang meluas hingga ke lingkungan sekitar.
Hadir dalam suasana hangat tersebut, Wakil Direktur Umum dan Keuangan Dr. Riyaldi, dr. Ganda Hidayat, Sp.PD dan keluarga, keluarga drg Yose Ferawaty, dr. Widya Sri Hastuti, Sp.P, dr. Indah Waty Muchlis, Sp.An, dr. Hilmiyah, Sp.PK, drg. Edmond Apriza, Sp.BMM, dr. Erika K, Sp.OG dan keluarga, serta para pejabat struktural lainnya. Kebersamaan yang terjalin di tengah semangat Idul Adha itu menegaskan bahwa nilai kebersamaan adalah pondasi yang kokoh bagi pelayanan yang berkualitas.
Menurut dr Wid, kegiatan ini sejalan dengan misi RSUD Embung Fatimah sebagai pusat pelayanan kesehatan yang unggul, terpercaya, dan humanis. Momen kurban menjadi pengingat bahwa kesehatan tidak hanya soal medis, tetapi juga keseimbangan spiritual dan sosial.
“Kurban adalah simbol ketulusan dan keikhlasan. Bukan hanya sekadar menyembelih hewan, tetapi juga tentang bagaimana kita rela berbagi dan peduli terhadap sesama,” tutur dr Wid dengan mata berbinar.
Daging hasil kurban kemudian dibagikan kepada para pegawai yang membutuhkan, tenaga kebersihan, petugas keamanan, dan masyarakat kurang mampu di sekitar rumah sakit. Panitia kurban menyalurkan daging secara adil dan merata, memastikan setiap keluarga yang berhak merasakan kebahagiaan yang sama.
Namun bagi keluarga besar RSUD Embung Fatimah, kegiatan ini lebih dari sekadar tradisi tahunan. Ini adalah cermin dari nilai-nilai gotong royong, kepedulian, dan kebersamaan yang menjadi nafas dalam melayani. Suasana kekeluargaan terlihat begitu kental. Pegawai medis dan nonmedis, manajemen, hingga tenaga kontrak saling bahu membahu dalam penyembelihan, pemotongan, pengemasan, dan pembagian. Seolah tak ada jarak, semua bersatu dalam semangat yang sama: bekerja dengan hati dan berbagi dengan ikhlas.
Melalui momen kurban ini, RSUD Embung Fatimah juga mendukung visi dan misi Wali Kota Batam H Amsakar Achmad dan Wakil Wali Kota Batam Li Claudia Chandra dalam membangun masyarakat yang sehat, religius, dan berdaya saing. Langkah kecil namun sarat makna ini menjadi wujud nyata tekad rumah sakit untuk ikut menjadikan Batam sebagai Bandar Dunia Madani yang Modern dan Sejahtera.
Dan di akhir prosesi kurban itu, terlihat senyum penuh syukur di wajah para penerima dan para pegawai yang terlibat. Sebuah senyum yang lahir dari ketulusan dan semangat kebersamaan—dua hal yang menjadi nafas RSUD Embung Fatimah dalam setiap pelayanan yang diberikan.(wati)