Selamat Hari Raya Waisak, Nuryanto : Damai dalam Persatuan dan Kesatuan Berbalut Kebhinekaan

 



Batamramah.com, BATAM - Minggu (4/6/2023), umat Buddha merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak 2567 BE. Untuk tahun ini, Hari Raya Waisak mengusung tema 'Aktualisasikan Ajaran Buddha Dharma Di Dalam Kehidupan Sehari-Hari'. Dengan Sub tema 'Momentum Waisak Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Serta Perdamaian Dunia'.


Di Indonesia sendiri, Perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2567 BE dipusatkan di Candi Mendut dan Candi Agung Borobudur. Momen ini pun memicu Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto S.H., M.H menyampaikan ucapan selamat kepada umat Buddha khususnya di Kota Batam yang merayakan momen ini. 


"Atas nama pribadi dan lembaga di DPRD Kota Batam, kami mengucapkan selamat memperingati Hari Raya Waisak 2567 BE," terang Politisi PDI Perjuangan ini.


Pria yang akrab disapa Cak Nur ini juga sangat berharap melalui peringatan Hari Waisak serta umat Buddha yang tengah melakukan ibadah di Vihara menjadi langkah menumbuhkan kebersamaan antarumat beragama. Serta memunculkan persatuan dan kesatuan sehingga kedamaian dan keteguhan selalu bersama. 


"Melalui momen ini, semoga semakin menumbuhkan rasa kebersamaan, kedamaian hingga persatuan pada kita semua. Terlebih lagi di bumi Indonesia yang mengajarkan bagaimana menjaga harmonisasi antarumat beragama melalui kebhinekaan," tegasnya. 



“Semoga Waisak ini membawa berkah bagi kita semua, khususnya Kota Batam yagn sedang giat-giatnya membangun. Sekali lagi kami ucapkan selamat merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak 2567 BE," tutupnya. 


Sebagaimana diketahui, secara etimologis, kata waisak berasal dari bahasa Pali, yakni wesakha. Berdasarkan laman resmi Universitas Gajah Mada, Hari Raya Waisak adalah hari besar umat Buddha untuk memperingati 3 peristiwa: hari lahir Sidharta Gotama (calon Buddha Gautama), momen Sidharta mendapatkan pencerahan ilmu, dan hari mangkatnya Buddha.


Hari raya ini memiliki julukan berbeda-beda di sejumlah negara. Sebagai contoh, orang Malaysia, Singapura, dan Sri Lanka mengenalnya dengan sebutan Vesak. Sementara itu, di India, Hari Raya Waisak disebut orang lokal sebagai Visakah Puja/Buddha Purnima.


Peringatan Hari Raya Waisak disebut sebagai penanda bagi kelahiran, pencerahan, dan kematian Sang Buddha, Siddharta Gautama. Buddha Gautama adalah guru dan memiliki pemikiran, bahwa kemewahan serta kekayaan tidak akan menjamin kebahagiaan seseorang.


Dalam perjalanannya, Siddhartha Gautama mendapatkan pencerahan di bawah pohon Bodhi yang berada di Bodh Gaya. Pohon tersebut saat ini menjadi tempat bersejarah bagi agama Buddha di India.


Buddha Gautama sendiri dikisahkan berkeliling sebagai seorang tunawisma. Ia juga dikisahkan belajar bermeditasi selama kurang lebih enam tahun lamanya.


Kemudian perjalanan kehidupan Buddha Gautama tersebut menjadi nilai dan sejarah penting bagi umat Buddha, seperti kelahiran untuk menuju pencerahan yang sempurna serta perjalanan kematian sang Buddha Gautama.

Lebih baru Lebih lama