Batamramah.com, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin)
Indonesia Anindya Novyan Bakrie bersama mitranya Ketua The Confederation of
Indian Industry (CII) Ajay Shriram, menyampaikan hasil Chief Executive Officer
(CEO) Forum Indonesia-India kepada Presiden Prabowo Subianto dan Perdana
Menteri (PM) India Narendra Modi.
Dokumen Memorandum of Understading (MoU) Pernyataan Bersama
hasil CEO Forum tersebut diterima Menteri Luar Negeri RI Sugiono dan Menlu
India Subrahmanyam Jaishankar.
Anin, sapaan akrab Anindya Novyan Bakrie, dalam keterangan tertulis di Jakarta,
Rabu, menegaskan pentingnya kolaborasi strategis antara Indonesia dan India
dalam berbagai sektor.
Kedua negara ingin bekerja sama di sektor ekonomi guna mendukung target menjadi
negara ketiga terbesar ekonomi di dunia tahun 2030 untuk India, dan ketujuh
ekonomi terbesar di dunia untuk Indonesia di tahun yang sama. Kolaborasi
India-Indonesia yang dimaksud Anin, khususnya berfokus pada pangan, pertanian,
energi bersih, teknologi, hingga sumber daya manusia.
“Kita hidup di zaman cerdas, saat ada lebih banyak hal yang bisa kita lakukan
dengan teknologi. Kita juga hidup dalam resesi geopolitik di mana ada banyak
polarisasi di dalam wilayah, dan kita juga hidup di masa depan yang
berkelanjutan,” ujar Anin.
Penyerahan dokumen MoU Pernyataan Bersama hasil CEO Forum tersebut dilakukan
sebelum Presiden Prabowo dan PM Modi menyampaikan pernyataan bersama seusai
pertemuan bilateral di Hyderabad House, New Delhi, Sabtu (25/1).
Sebelumnya, sebanyak 25 CEO Indonesia dan 75 pengusaha nasional mengadakan
pertemuan dengan para CEO dan para pengusaha India secara bersamaan, di Hotel
Taj Mahal, New Delhi India.
Dalam pernyataan bersama, Forum CEO India-Indonesia menyerukan kepada kedua
pemerintah untuk memprioritaskan perdagangan dan investasi dua arah dan
memasukkan banyak bidang kerja sama baru yang terbuka.
Forum CEO India-Indonesia juga mendesak untuk hubungan yang lebih erat dalam
mengatasi masalah perdagangan bilateral dan memfasilitasi kemitraan dalam
kemajuan teknologi, pembangunan berkelanjutan, dan pertumbuhan inklusif.
Juga diputuskan bahwa Forum CEO akan diadakan secara
berkala, dengan pertemuan yang diadakan secara bergantian di India dan
Indonesia. Forum CEO menyampaikan penghargaannya kepada CII dan Kadin
Indonesia, karena telah menyelenggarakan pertemuan dengan pengaturan yang luar
biasa.
Anin dan Utusan Khusus Presiden RI Bidang Perubahan Iklim dan Energi sekaligus
Ketua Dewan Penasihat Kadin Indonesia Hashim S Djojohadikusumo, menjadi
pimpinan para CEO Indonesia dalam pertemuan Forum CEO India-Indonesia.
Dalam forum yang mempertemukan pemimpin usaha dari kedua negara tersebut, Anin
mengungkapkan rasa bangganya atas keterlibatan Indonesia dalam forum itu.
Mengingat sektor pangan dan pertanian menjadi fokus utama dalam diskusi
tersebut, Anin menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk memperkuat
ketahanan pangan dan manufaktur melalui kerja sama dengan India.
“Seperti yang disebutkan Mr Ajay Shriram (Managing Director, DCM Shriram
Consolidated Ltd/ Ketua CII), fokus saat ini adalah di bidang pangan dan
pertanian. Indonesia sangat serius dalam bermitra untuk ketahanan pangan dan
manufaktur, berkolaborasi untuk pertumbuhan bersama,” kata Anin.
Selain itu, Anin juga menyoroti pentingnya kerja sama di bidang kesehatan,
farmasi, dan transisi energi.
“Kami melakukan banyak perdagangan dan investasi, dan kami dapat melakukan
lebih banyak lagi, termasuk kesehatan dan farmasi melalui sinergi antara India
dan Indonesia. Serta transisi energi, beralih ke energi bersih, yang mana kami
sangat serius dalam hal ini,” katanya pula.
Dalam kesempatan itu, Anindya juga menyampaikan dua isu utama lain yang menjadi
perhatian khusus Indonesia, yakni sektor perumahan dan pengembangan sumber daya
manusia.
"Kami sedang memulai (pembangunan) 3 juta rumah per tahun, perumahan yang
terjangkau di Indonesia. Kami membutuhkan banyak kolaborasi dengan India untuk
sektor ini,” kata Anin.
“Kami juga menyoroti sisi sumber daya manusia. Satu hal yang telah kami lihat.
Di India, pembangunan sumber daya manusia berjalan dengan sangat baik, dan
cukup infrastruktur dalam pengembangan sumber daya manusia, dan itu adalah hal
lain yang juga ingin kami fokuskan,” ujarnya lagi.
Enam MoU
Di sela-sela acara Forum CEO dan Business Matching Indonesia-India itu turut
dihasilkan MoU antara perusahaan Indonesia dan perusahaan India, yaitu MoU PT
Indosat Tbk dan AIon OS India Private Limited untuk di bidang AI dan digital
talent, MoU PT Indosat Tbk dan Wadhwani Operating Foundation untuk bidang
digital talent, dan MoU PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (Mayapada Healthcare
Group) dan Apollo Hospitals Enterprise Limited, India untuk bidang Operation
Maintenance (Proyek Rumah Sakit di Batam), digitalization diagnostic
(monitoring), dan upskilling talent.
Juga MoU antara Nodeflux (Indonesia) dan XDXLink (India) di
bidang satelit Low Orbit Earth, AI teknologi, kerja sama untuk penanganan
bencana, ketahanan pangan, pemantauan tambang, dan sustainability lingkungan
hidup. Serta MoU Biotis (Indonesia, pembuat vaksin merah putih) dan Biological
E (India), yaitu dalam bidang pembuatan vaksin, transfer teknologi dari India
ke Indonesia.
Pada Jumat (24/1), Ketua Delegasi Pengusaha Indonesia di Forum CEO &
Business Matching Indonesia-India Rico Rustombi memimpin kunjungan kerja ke
Apollo Hospitals (bidang farmasi) di New Delhi, Hiro (bidang otomotif/motor) di
New Delhi, dan CoE of Agriculture (bidang agrikultur) di Gharaunda, wilayah
Barat Laut New Delhi, India.
Acara Forum CEO dan Business Matching Indonesia-India tersebut terselenggara
atas kerja sama Kadin Indonesia dan CII dan difasilitasi Kedutaan Besar India
di Indonesia dan KBRI di India, dan disponsori oleh GoTo, KPN Corp, First
Resources, Pertamina, serta didukung oleh Indosat, Mayapada Hospital, Sinar
Mas, Bukaka, PT Bina Insan Sukses Mandiri (BISM), PT Bara Prima Mandiri, dan
Adani.