Dr Aina Shafiza tahu betul, tak ada yang lebih menakutkan bagi seorang perempuan selain kehilangan bagian tubuh yang menjadi simbol kehidupan dan kasih sayang: payudara. Ia bukan hanya seorang spesialis bedah, tetapi juga penjaga harapan yang gigih mengedukasi pentingnya deteksi dini kanker payudara.
Wanita hingga saat ini masih takut oleh kanker payudara. Penyakit ini bukan hanya bisa membuat penderitanya kehilangan organ penting yang merupakan anugerah bagi wanita, terutama para ibu, tetapi juga dapat merenggut nyawa.
Resiko Bagi Setiap Wanita
Kanker payudara merupakan risiko bagi setiap wanita, baik yang muda maupun yang sudah lanjut usia. Penyakit ini bisa menjadi sangat ganas dan mematikan jika tidak segera terdeteksi.
Namun, tim medis dapat mengobati bahkan menghentikan laju penyebaran kanker payudara kanker, jika pasien cepat menyadari adanya kejanggalan pada payudaranya dan segera memeriksakannya ke tenaga medis.
Dr Aina Shafiza Binti Abdul Aziz, Spesialis Bedah Dengan Special Interest Bedah Payudara dan Endokrin di Rumah Sakit Spesialis KPJ Pasir Gudang, Johor, menjelaskan bahwa ada banyak tanda-tanda yang wanita dapat mengetahuinya, untuk mengenali kemungkinan kanker payudara.
“Tanda yang umum dan semua bisa merasakannya sendiri adalah adanya ketulan (benjolan) di sekitar payudara,” ungkap dr Shafiza.
Namun, dokter lulusan Universitas Sumatera Utara ini menegaskan bahwa tidak semua benjolan merupakan indikasi kanker payudara.
“Kalau ada ketulan, sebaiknya segera periksa ke dokter, untuk mengetahui lebih lanjut apakah itu hanya benjolan biasa atau merupakan awal dari kanker payudara,” jelasnya.
Jangan Abaikan Tanda-Tanda ini
Tanda-tanda yang lebih spesifik, menurutnya, bisa terjadi pada bagian puting.
“Puting masuk ke dalam atau mengeluarkan darah adalah tanda-tanda yang sudah mendekati indikasi kanker,” paparnya.
Perubahan pada kulit payudara juga bisa menjadi pertanda.
“Jika kulit di sekitar payudara berubah menjadi bintik-bintik seperti buah jeruk, itu juga salah satu indikasi adanya kanker payudara,” ujarnya.
Jika mendapati tanda-tanda tersebut, dr Shafiza menyarankan agar segera memeriksakan diri ke rumah sakit.
Di RS Spesialis KPJ Pasir Gudang, menurutnya, penanganan terhadap pasien yang terindikasi mengidap kanker payudara, mendapat perhatian khusus, intensif dan cepat, agar segera jelas apakah pasien benar-benar menderita kanker atau tidak.
“Kita harus benar-benar pastikan dulu, apakah itu kanker atau bukan, karena ada beberapa penyakit lain yang memiliki gejala mirip dengan kanker payudara,” tuturnya.
Pemeriksaan Mendetail
Setidaknya ada tiga jenis pemeriksaan untuk memastikan keberadaan kanker payudara:
Pemeriksaan klinis, dengan menggali riwayat penyakit, kondisi hormonal, dan kebiasaan pasien, setelah itu, dengan pemeriksaan fisik pada payudara kiri dan kanan, ketiak, serta leher.
Menggunakan pemeriksaan radiologi, seperti mammografi dan ultrasound untuk mendeteksi tanda-tanda kanker pada payudara.
Pemeriksaan patologi, yaitu pemeriksaan sampel jaringan dari tubuh untuk memastikan apakah pasien benar-benar mengidap kanker dan menentukan jenis dan stadium penyakitnya.
Dr. Shafiza menjelaskan bahwa saat ini kanker payudara terbagi ke dalam beberapa jenis, yang berkaitan dengan cara penanganan dan perawatannya.
“Kalau dulu kita hanya mengenal istilah kanker payudara saja, itu karena keterbatasan peralatan medis. Sekarang, dengan teknologi yang lebih canggih, kita bisa mengidentifikasi jenis kanker payudara secara spesifik. Di KPJ Pasir Gudang, kami sudah menerapkan sistem detail untuk mengetahui jenis kanker ini,” paparnya.
Ia juga menyampaikan bahwa tidak semua kasus kanker payudara harus melalui tindakan pengangkatan atau pemotongan semua payudara, mastektomi.
“Kalau mengetahui sejak dini, kemungkinan besar tidak perlu pengangkatan semua payudara, mastektomi. Tapi kalau sudah terlambat, bisa saja sampai ke tahap itu,” katanya.
Jangan Mengira Usia
Saat ini, kanker payudara juga mulai menyerang wanita muda.
“Dulu penyakit ini lazim terjadi pada wanita di atas usia 50 tahun. Sekarang, wanita di bawah 40 tahun pun sudah banyak yang mengidap kanker payudara. Bahkan, saya pernah menangani pasien yang baru berusia 22 tahun,” ungkapnya.
Dr. Shafiza mengimbau agar kaum wanita lebih waspada dan teliti terhadap kondisi tubuhnya. Mengetahui tanda-tanda secara dini sangat membantu dalam proses penanganan dan menyelamatkan nyawa.
“Jangan takut untuk berkonsultasi ke dokter. Kalau terlambat, dampaknya akan jauh lebih berbahaya,” tutup dr Shafiza, sambil mengajak wanita untuk menjalani pola hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan menjauhi rokok serta alkohol.