Pabrik Solder Hijau Arsari Tambang Berdiri di Batam, Perkuat Hilirisasi Nasional


Batamramah.com, Batam – PT Solder Tin Andalan Indonesia (STANIA), anak perusahaan dari Arsari Tambang, hari ini mencetak sejarah dengan meresmikan pabrik solder pertamanya di Tunas Prima Industrial Estate, Batam. Peresmian ini bukan hanya tonggak penting bagi perusahaan, tetapi juga menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam menggenjot hilirisasi mineral nasional sesuai arahan Presiden Prabowo.

Pabrik ini sekaligus menempatkan Arsari Tambang sebagai pionir produksi timah ramah lingkungan di Asia Tenggara.

Dibangun di atas lahan seluas 6.500 m², pabrik yang memulai groundbreaking pada 10 Mei 2024 ini kini siap memproduksi hingga 2.000 ton solder bar per tahun. 

Ke depannya, kapasitas akan diperluas untuk mencakup solder wire, powder, dan paste, dengan target total volume mencapai 16.000 ton per tahun. Dengan potensi pendapatan hingga Rp1 triliun, pabrik ini diharapkan menjadi lokomotif pertumbuhan industri manufaktur berbasis mineral di Tanah Air.

Hashim S. Djojohadikusumo, Komisaris Utama Arsari Tambang, menegaskan visi perusahaannya. 

“Peresmian pabrik solder ini adalah wujud nyata komitmen kami dalam mendukung hilirisasi nasional dan menjawab tantangan global untuk transisi energi dan keberlanjutan. Ini adalah awal dari perjalanan panjang Arsari Tambang menuju industri pertambangan yang bertanggung jawab secara lingkungan dan sosial,” ujar Hashim, Kamis (10/07/2025).

Sebagai produsen solder di Indonesia yang sepenuhnya berbasis hilirisasi mineral, PT STANIA mengambil langkah konkret menuju keberlanjutan. Seluruh operasional pabrik ditenagai oleh listrik dari sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) milik PLN yang telah disertifikasi Renewable Energy Certificate (REC), menjadikannya fasilitas produksi bebas emisi. 

Desain gedung pun diperhitungkan matang untuk efisiensi energi, dengan banyaknya atap transparan yang memaksimalkan pencahayaan alami dan meminimalisir penggunaan lampu listrik.

Aryo P. S. Djojohadikusumo, Direktur Utama Arsari Tambang, menambahkan, PT Solder Tin Andalan Indonesia adalah bagian dari visi besar kami untuk membangun ekosistem industri timah dan menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok global produk berbasis timah.

" Melalui pemanfaatan teknologi ramah lingkungan dan kerja sama strategis, kami ingin menunjukkan bahwa industri tambang bisa sekaligus menjadi pelopor keberlanjutan," terang Aryo.

PT STANIA juga berkomitmen untuk hanya menggunakan bahan baku yang patuh pada prinsip-prinsip keberlanjutan. Perusahaan telah menandatangani Head of Agreement (HoA) dengan PT Freeport Indonesia untuk pengadaan timbal dan perak, dua mineral strategis yang esensial untuk produksi solder berkualitas tinggi yang digunakan dalam berbagai produk elektronik global.

Tak hanya itu, STANIA juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Volex, perusahaan global penyedia solusi konektivitas listrik dan elektronik, dalam rangka kerja sama rantai pasok solder untuk produk-produk ekspor. 

Kolaborasi ini memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global sekaligus membuka peluang penetrasi pasar internasional untuk produk hilirisasi berbasis timah dari dalam negeri.

Todotua Pasaribu, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi RI yang turut hadir, memberikan apresiasinya. 

“Kami mengapresiasi langkah strategis yang dilakukan PT STANIA dan Arsari Tambang. Hilirisasi adalah prioritas pemerintah dalam menciptakan nilai tambah, membuka lapangan kerja, dan memperkuat daya saing industri nasional. Pabrik ini adalah bukti konkret dari kolaborasi sektor swasta dengan visi besar pemerintah,” ujarnya.

Kerja sama Business to Business (B2B) domestik antara PT Solder Tin Andalan Indonesia dan PT Freeport Indonesia juga menjadi landasan untuk memperkuat posisi Indonesia dalam pasar ekspor, dengan mendorong nilai tambah dari sumber daya mineral dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.

“Kami menyambut baik kehadiran PT STANIA di Batam sebagai bagian dari transformasi industri di Kepulauan Riau. Investasi ini tidak hanya membawa teknologi dan inovasi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kontribusi ekonomi daerah secara signifikan,” kata Ansar Ahmad, Gubernur Kepulauan Riau.

Dengan diresmikannya pabrik ini, PT Solder Tin Andalan Indonesia menegaskan perannya dalam agenda strategis nasional untuk hilirisasi mineral, memperkuat kemandirian industri, dan membuktikan bahwa pertumbuhan industri dan keberlanjutan bisa berjalan beriringan.

Lebih baru Lebih lama