Batamramah.com, Batam - Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Kepri menggelar 'Gebyar Melayu Pesisir (GMP) 2025'. Bertempat di One Batam Mall pada 21–24 Agustus 2025, acara ini menjadi panggung strategis bagi UMKM untuk mengakselerasi ekspor dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan.
Kepala BI Kepri, Rony Widijarto, mengungkapkan bahwa event ini bukan sekadar pameran, melainkan langkah nyata untuk menembus pasar global. Ia menyoroti pertumbuhan ekonomi Kepri yang mencapai 7,14% pada triwulan II 2025, tertinggi se-Sumatera.
"Momentum ini harus dimanfaatkan untuk mengakselerasi ekspor dan memperluas peluang usaha," ujarnya.
Rangkaian acara GMP 2025 mencakup Opening Ceremony, Fashion Show, Talkshow, Business Matching untuk mempertemukan UMKM dengan pembeli potensial dari Singapura dan Malaysia, hingga Showcasing beragam produk lokal.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kepri, Riki Rionaldi, menegaskan komitmen pemerintah daerah. "Pak Gubernur Ansar Ahmad bersama seluruh kepala daerah berkolaborasi dengan Bank Indonesia membangun strategi pertumbuhan UMKM," katanya.
Ia menyebutkan, Pemprov Kepri telah menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) nonfisik senilai Rp13,3 miliar dari APBN, yang digunakan untuk pendataan, pelatihan, dan pendampingan UMKM. Selain itu, program Koperasi Merah Putih juga diluncurkan di desa dan kelurahan sebagai motor ekonomi baru.
Riki Rionaldi juga mendorong inovasi UMKM, seperti hilirisasi hasil laut, pengolahan teripang dan gonggong, untuk industri kosmetik dan kesehatan. "Kita punya potensi lokal yang unik dan sulit disaingi daerah lain," tutupnya optimis.
Dengan ekosistem baru ini, GMP 2025 diharapkan melahirkan pelaku usaha yang lebih mandiri, inovatif, dan mampu bersaing di kancah global.