Telkom Kantongi Rp73 Triliun, Perkuat Langkah Menuju Transformasi Digital

Batamramah.com, Jakarta - Data internet Telkom bukan sekadar layanan digital, melainkan denyut kehidupan digital Indonesia yang terus berdetak, bahkan saat ekonomi melambat.

Transformasi Telkom di Tengah Gelombang Tantangan

Data internet Telkom terus tumbuh menjadi tulang punggung konektivitas bangsa. Di tengah terpaan tantangan ekonomi global dan pelemahan daya beli masyarakat, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) tak berhenti melangkah. Perusahaan pelat merah ini menutup semester pertama tahun 2025 dengan kinerja yang solid, membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp73,0 triliun, EBITDA sebesar Rp36,1 triliun, dan laba bersih senilai Rp11,0 triliun.

Kontribusi terbesar datang dari bisnis Data, Internet, dan IT Services yang menyumbang Rp42,5 triliun. Pertumbuhan juga terlihat dari bisnis jaringan, layanan telekomunikasi lainnya, dan interkoneksi internasional, mencerminkan meningkatnya kebutuhan konektivitas yang tak bisa ditunda.

Arah Baru Telkom: Berani Berubah, Siap Menang

Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, menegaskan bahwa transformasi menjadi jalan utama Telkom untuk memenangkan persaingan digital. Telkom tak sekadar berbenah, tetapi benar-benar memacu kecepatan eksekusi strategi agar tak tertinggal oleh perubahan zaman.

“Kami percaya, kecepatan dalam mengeksekusi transformasi menjadi kunci untuk memenangkan pasar digital yang sangat kompetitif. Kami juga terus memperkuat tata kelola dan budaya kerja Digital Ways of Working,” ujar Dian.

Budaya kerja baru ini mendorong keberanian, integritas, dan kecepatan sebagai fondasi Telkom dalam melayani masyarakat secara efektif dan efisien.

Telkomsel dan IndiHome: Mesin Pendorong Digitalisasi Konsumen

Di segmen konsumen, Telkomsel, anak usaha Telkom, menyumbang pendapatan sebesar Rp53,8 triliun, didorong oleh bisnis digital yang kini mencakup 90,6% dari total pendapatan seluler. Trafik data melonjak 20,1% menjadi 11,7 juta TB, menandakan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap layanan data berkualitas.

Sementara itu, IndiHome tumbuh stabil dengan kenaikan pelanggan sebesar 10% YoY menjadi 10,1 juta pelanggan residensial, dengan total keseluruhan pelanggan (B2C dan B2B) mencapai 11,3 juta pelanggan.

Memperkuat Jaringan demi Masa Depan 5G

Guna memenuhi kebutuhan digital masyarakat yang semakin kompleks, Telkomsel menambah kapasitas jaringan secara agresif. Hingga pertengahan 2025, Telkomsel mengoperasikan 280.434 BTS, termasuk 229.214 BTS 4G dan 2.537 BTS 5G. Infrastruktur ini menjadi pondasi utama dalam memperluas layanan digital masa depan.

Enterprise dan Wholesale: Pilar Kuat Bisnis B2B

Segmen Enterprise membukukan pendapatan Rp10,0 triliun dengan fokus pada Cloud, Digital IT Services, dan Cybersecurity. Telkom juga gencar memperkuat kemitraan strategis dengan pemain teknologi global serta memperluas layanan IndiBiz untuk UKM di seluruh Indonesia.

Di segmen Wholesale & International, pendapatan meningkat 4,7% YoY menjadi Rp9,7 triliun, salah satunya berkat pertumbuhan layanan International Wholesale Voice dan bisnis infrastruktur digital.

Infranexia: Platform Baru Menuju Masa Depan

Salah satu langkah strategis Telkom adalah mengembangkan Infranexia, entitas infrastruktur fiber optik, menjadi platform pertumbuhan jangka panjang. Infranexia bukan sekadar aset, tetapi mesin efisiensi dan profitabilitas yang mendukung konektivitas nasional.

Mitratel dan Data Center: Pilar Inovasi Infrastruktur

Di bisnis menara telekomunikasi, Mitratel mencatatkan pertumbuhan positif dengan pendapatan Rp4,6 triliun, laba bersih Rp1,1 triliun, serta tambahan 378 menara baru. Total kepemilikan menara kini mencapai 39.782 unit, dan tenancy ratio meningkat menjadi 1,53x.

Sementara itu, bisnis Data Center dan Cloud mencatat pendapatan Rp921 miliar. Telkom kini mengoperasikan 35 data center dengan total kapasitas 44 MW di 30 lokasi domestik dan 5 lokasi internasional, termasuk di Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste. Anak usaha NeutraDC turut mengelola kapasitas besar dengan tingkat utilisasi mencapai 76%, menunjukkan permintaan yang terus naik.

Capek Lebih Fokus, Arah Investasi Lebih Tajam

Pada semester I 2025, realisasi belanja modal (capex) mencapai Rp9,5 triliun, dengan lebih dari 50% dialokasikan untuk infrastruktur konektivitas seperti fiber optik, menara, dan satelit. Pendekatan berbasis ROI menjadi dasar dalam setiap pengambilan keputusan investasi, memastikan efisiensi dan efektivitas yang maksimal.

Lebih baru Lebih lama