Kadisbudpar Bintan Arief Sumarsono Ungkap Cara Bangkitkan Pariwisata Bintan

 



BATAMRAMAH.COM, BINTAN - Arief Sumarsono langsung tancap gas untuk setelah dipercaya mejadi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bintan.


Salah satu targetnya membangkitkan lagi sektor pariwisata Bintan yang sempat terganggu akibat covid-19.


Kadisbudpar Bintan Arief Sumarsono segera membentuk tim khusus untuk mempromosikan pariwisata Bintan secara digital.


"Tim ini nanti akan mengisi konten-konten pariwisata Bintan untuk dipromosikan di dunia maya agar sektor pariwisata Bintan bergairah kembali," terang Arif saat dijumpai di Gor Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Selasa (19/7/2022).


Lanjutnya, promosi pariwisata penting dilakukan secara masif, agar wisatawan mancanegara, dan lokal datang ke Kabupaten Bintan untuk berwisata.


Maka dari itu juga secara digital melalui media sosial dan media massa harus dipromosikan.


Salah satunya melalui Youtube, TikTok, IG, Facabook serta website Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bintan.


"Jadi nanti tim yang kita bentuk itulah nanti yang akan membuat konten-konten pariwisata yang akan kita promosikan," tuturnya.


Mantan Camat Gunung Kijang ini juga sangat yakin bahwa langka awal mempromosikan melalui dunia maya untuk pariwisata Bintan ditengah dua tahun vakum karena pandemi akan mendatangkan hasil positif.


"Apalagi sektor pariwisata Bintan sudah lama mendunia. Meskipun demikian memang harus tetap di promosikan untuk updatenya," terangnya.


Tidak hanya itu, pria yang baru menjabat sebagai Kadisbudpar Bintan ini juga berencana akan membuat sebuah aplikasi pariwisata Bintan.


Dimana aplikasi ini dirancang untuk memudahkan para wisatawan untuk berwisata di Bintan.


"Jadi nanti kalau turis berkunjung lebih mudah karena terkoneksi dengan maps, dan mereka gampang mengetahui titik lokasi tempat wisata tersebut," ungkapnya.


Selain sektor pariwisata, dirinya juga akan bekerjasama dengan LAM Bintan untuk merancang buku digital (e-Book) yang berisi tentang kebudayaan Bintan.


"Salah satunya tentang pakaian adat. Seperti pemakain tanjak dan kain songket, meski biasa tapi harus dikenalkan kepada anak-anak kita dengan memasukkan materi itu dipelajaran muatan lokal," tutupnya.


Sumber: TribunBatam 

Lebih baru Lebih lama