Harus Begadang Nunggu Air Bersih Mengalir, Warga Sagulung Mengadu ke DPRD Batam

 



BATAMRAMAH.COM, BATAM - Anggota Komisi I DPRD Kota Batam, Utusan Sarumaha mendapat keluhan dari masyarakat Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Kepulauan Riau.


Keluhan tersebut perihal warga masih kesulitan mendapat air bersih.


"Sangat disayangkan,hingga saat ini distribusi air bersih kepada warga masih belum normal secara khusus di daerah Sagulung. Warga sangat tersiksa dan menjerit karena harus menunggu tengah malam air baru bisa hidup dan bisa ditampung," ujar Utusan, Jumat (12/8/2022).


Ia menilai hak masyarakat menikmati air kini semakin tidak jelas. Pasalnya air bersih merupakan kebutuhan vital manusia.


"BP Batam dan PT Moya sangat tidak punya hati nurani membereskan persoalan ini dengan cepat dan tuntas," katanya.


Saya kira persoalan air sudah cukup lama tanpa ada solusi tuntas hingga saat ini," ujar Utusan.


Menurutnya BP Batam hanya membiarkan persoalan tidak lancarnya pendistribusian air bersih secara terus menerus.


Persoalan ini menjadi langganan setiap harinya.


"Saya kira air ini bukan persoalan sepele. Semestinya, BP Batam memberikan perhatian serius pada persoalan ini karena ini menyangkut kebutuhan dasar masyarakat," katanya.


Ia meminta agar jangan sampai saat masyarakat telat pembayaran langsung ada sanksi.


Tetapi kewajiban BP Batam untuk menjamin adanya distribusi air normal kepada masyarakat tidak terpenuhi.


"Sangat menyedihkan Batam sebagai daerah tujuan investasi persoalan air saja tidak tuntas. Solusi tangki air juga tidak tidak efektif karena jumlah tangki air dan jumlah penduduk sangat tidak berimbang," katamya.


Utusan menegaskan dstribusi air ini sangat mendesak dan harus segera diakhiri.


Jangan sampai masyarakat kehilangan kepercayaan kepada BP Batam dan PT Moya.


"Air macet ini memang warisan sebelumnya. Waktunya sudah cukup lama. Seharusnya dengan pola sekarang di mana peranan BP Batam lebih dominan maka seharusnya persoalan ini harusnya lebih cepat tuntas tapi faktanya malah sebaliknya. Apa ada dengan BP Batam yang tidak mampu bereskan soal air ini? apalagi Wali klKota Batam sekaligus BP Kepala BP Batam," katanya.


Ia menambahkan, apabila sudah satu kepala, maka seharusnya ini menjadi atensi serius. Karena persoalan ini langsung dirasakan masyarakat kota Batam. 


Sumber: TribunBatam 

Lebih baru Lebih lama