BATAMRAMAH.COM, BATAM - Sejumlah warga Batam di daerah Nongsa, kembali mengeluhkan aliran air di tempat tinggal mereka yang bermasalah sejak beberapa bulan terakhir.
Satu di antaranya Gilang, warga yang tinggal di Perumahan Green Nongsa City Batam.
Menurut warga Batam ini, air di rumahnya sering mati di jam-jam sibuk. Pagi hari sekitar pukul 06.00 - 08.00 WIB dan sore hari mulai pukul 17.30 - 20.00 WIB.
"Air mati terus, dua kali sehari. Sudah seperti minum obat," keluhnya kepada Tribun Batam, Senin (15/8/2022).
Meski sering mati, tagihan air di sana pun juga naik.
Hal ini pula yang kemudian membuat warga semakin kesal.
Sebab, kebutuhan akan air merupakan hal utama.
"Naik 50 persen. Biasa saya bayar Rp 50 ribu, tapi sekarang jadi Rp 80 ribu. Padahal normal saja pemakaiannya," ujar warga lain, Tika.
Kondisi ini, lanjutnya, sangat berbeda dengan beberapa bulan sebelumnya.
Walaupun kecil, aliran air tak pernah mati di jam-jam sibuk.
"Tapi sekarang benar-benar mati total hingga beberapa jam. Ini membuat kami susah," tambahnya.
Keadaan miris ini pun membuat sejumlah ibu rumah tangga di perumahan tersebut terpaksa menunda kegiatan yang bisa dilakukan pada pagi atau siang hari.
Satu di antaranya mencuci pakaian.
"Jadi, kami pun terpaksa mencuci pukul 10 malam. Serba sulit jadinya," kata warga lain, Sinta.
Para warga berharap, pemerintah dapat mengambil sikap dan memberikan solusi terkait kondisi ini.
Sementara, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, menjelaskan jika kondisi pipa aliran ke rumah-rumah warga butuh diperbaiki.
Hal itu diduga menjadi penyebab aliran air tak berjalan lancar ke rumah-rumah warga.
"Butuh diperbaiki, pipa-pipa sudah tua. Tapi butuh anggaran yang besar," jelasnya belum lama ini.
Disinggung soal kenaikan tarif air, Rudi membeberkan bahwa sampai saat ini ia tak pernah menandatangani soal kenaikan tarif air di Batam.
"Jadi belum ada kenaikan," ungkapnya lagi.
Sumber: TribunBatam