BI Bersinergi dengan TNI AL Distribusikan Rp 12 Miliar di Pulau Terpencil

 


Batamramah.com,Batam - Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau bersinergi dengan TNI Angkatan Laut mendistribusikan uang rupiah di wilayah Terluar, Terdepan dan Terpencil (3T) yang berada di Provinsi Kepri. Sebanyak 12 miliar uang pecahan edisi terbaru. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisapasi penggunaan mata uang asing di pulau terluar di Provinsi Kepri. 

Kegiatan pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 dalam mendistribusikan Rp12 miliar uang layak edar ke lima pulau dilakukan di Pelabuhan Umum Bintang 99 Batu Ampar, pada Sabtu (04/03/2023). 

Adapun kelima pulau tersebut yaitu Tarempa (Kab. Kep. Anambas), Midai dan Subi Besar (Kab. Natuna), Tambelan Besar (Kab. Bintan), serta Singkep (Kab. Lingga) dilakukan di Pelabuhan Batu Ampar, Batam yang dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau Suryono serta Komandan Lantamal IV Batam Laksamana Pertama TNI Kemas Muhammad Ikhwan.

Dikatakan Suryono, kita ingin mewujudkan bahwa rupiah harus berdaulat di pulau 3T tersebut, karena di daerah 3T biasanya berbatasan dengan negara lain. 

" Kalau kita tidak aktif dan memperhatikan saudara-saudara kita di perbatasan tentunya memiliki resiko bahwa mereka akan menggunakan mata uang negara tetangga, ini yang tidak kita inginkan. Rupiah adalah symbol kedaulatan NKRI,” ujar Suryono.

Lanjut Suryono, karena rupiah merupakan symbol kedaulatan maka harus benar-benar dijaga oleh seluruh pihak.

“kami dari Bank Indonesia sudah melakukan ini sejak tahun 2011 dan untuk tahun 2023 ini kita akan melaksanakan di 17 provinsi dengan sasaran 85 pulau. Mohon doa teman-teman semua semoga para pejuang rupiah bisa berjalan lancar, tidak ada halangan dan tentunya kegiatan ini dapat membawa manfaat yang besar bagi masyarakat,” ungkap Suryono.

Menurut Suryono, bersama TNI AL, selain mendistribusikan uang layak edar tim ekspedisi juga menyertai kegiatannya dengan kegiatan sosial dengan pemberian bantuan sosial Bank Indonesia yang merupakan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).

“yaitu pemberian sosial di bidang Pendidikan , kesehatan dan termasuk juga kebutuhan pokok untuk masyarakat yang ada di lima pulau tersebut,” kata Suryono.

Sementara itu Komandan Lantamal IV Batam Laksamana Pertama TNI Kemas Muhammad Ikhwan Madani mengatakan, kegiatan ekspedisi rupiah berdaulat memiliki arti yang sangat strategis, karena melalui kegiatan ini dapat menunjukkan kepada publik bahwa persoalan menjaga kedaulatan bukan hanya  tugas dari TNI.

“ Yang selama ini menjaga kedaulatan identik dengan menjaga keamanannya saja, padahal kedaulatan itu bisa juga dipengaruhi oleh faktor faktor lain seperti yang disampaikan oleh pak Suryono, jadi kalau misalnya rupiah kita tidak berdaulat seperti di perbatasan tentunya pengaruh dari negara lain akan masuk, dan tentunya akan menggerus nasionalisme dari masyarakat pesisir,” ujar Kemas.

Kemas berharap melalui kegiatan ekspedisi rupiah berdaulat pihak lain, Lembaga lain atau institusi lain dapat melihat peluang dan sarana yang dimiliki oleh TNI AL dalam hal ini adalah KRI.

“kita manfaatkan KRI yang saat ini mendapatkan tugas berpatroli di wilayah ini bersinergi dengan instansi lain,” tutup Kemas.

Lebih baru Lebih lama