Batamramah.com, Batam - Negara Denmark terus menjajaki peluang berinvestasi di Batam, Kepri, terutama bidang kemaritiman dengan menggelar Bisnis Forum Maritim di Radisson Hotel Batam Rabu (17/4/2024) pagi.
Bisnis forum yang digelar Kedutaan Besar Denmark untuk Indonesia bersama Badan Pengusahaan (BP) Batam, tersebut dihadiri pemangku kepentingan dan pelaku usaha kemaritiman di Batam.
Dari catatan, sejak tahun 2021 lalu Denmark telah menjajaki peluang investasi di Batam. Pada bulan September 2021, perwakilan Kedutaan Besar Denmark untuk Indonesia, bersama Copenhagen Infrastructure Partners (CIP) atau PT Sanitec Pradana Teknik, berkunjung ke BP Batam. Dalam kunjungan tersebut Denmark mengutarakan ketertarikannya berinvestasi di bidang solar panel, pengelolaan air dan limbah, serta green port di Batam.
Kemudian di bulan Januari 2022, BP Batam melalui Web Seminar (webinar) bertajuk “Investasi Infrastruktur BP Batam Untuk Peluang Bisnis Berkelanjutan”, mempresentasikan proyek dan peluang investasi di Batam kepada 50 pelaku usaha dan industri Denmark.
Selanjutnya, pada bulan Maret 2022, Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Lars Bo Larsen dan perwakilan Maersk, perusahaan pengapalan terintegrasi asal Denmark berkunjung ke BP Batam.
Penjajakan peluang investasi tersebut disambut hangat oleh BP Batam. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan-pertemuan sebelumnya.
Bila nantinya investasi tersebut terealisasi tentunya akan berdampak bagus bagi Batam. Akan membuka lapangan kerja, dan meningkatkan ekonomi di Batam.
"Dengan masuknya Denmark akan menambah trust, kepercayaan berinvestasi di Batam," kata Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, Wan Darussalam di sela-sela Bisnis Forum Maritim tersebut.
BP Batam, kata Wan Darussalam terus meyakinkan Denmark untuk berinvestasi di Batam. Selain letak yang strategis, Batam telah memiliki infrastruktur dan insentif-insentif khusus dari pemerintah dalam mendukung dunia usaha.
"Kami berharap dengan diselenggarakannya bisnis forum ini, kita dapat menginspirasi dan terus mendukung inovasi di kalangan pelaku usaha khususnya di bidang maritim, sehingga potensi Batam dapat terus dikembangkan menjadi salah satu tujuan investasi unggulan di Indonesia," kata Wan Darussalam.
Sementara itu, Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Sten Frimodt Nielsen, mengatakan bahwa Batam memiliki lokasi yang sangat strategis dalam bidang kemaritiman. Sehingga kerjasama ini menjadi hal positif bagi kedua belah pihak.
"Oleh karenanya, kami sangat antusias dan bersemangat untuk berinvestasi di Kota Batam," katanya.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan perhatian dari semua pihak, sehingga ke depan dapat terjalin kerja sama yang sangat baik.
Di tempat yang sama, Direktur Perkapalan dan Kepelautan Kementerian Perhubungan menyambut baik penjajakan investasi Denmark di Batam tersebut. Apalagi Denmark saat ini negara yang fokus dalam pengembangan teknologi energi berkelanjutan salah satunya dalam bidang kemaritiman. Dengan masuknya Denmark tentu akan membuka peluang transfer teknologi. Dia pun mencontohkan saat ini di Denmark, kapal-kapal penyebrangan di negara tersebut tidak lagi menggunakan bahan bakar fosil.
"Ini tentu menjadi peluang untuk kita, khususnya BP Batam untuk sharing knowledge dengan Denmark. Agar kita mampu mengikuti perkembangan zaman khususnya dalam bidang kemaritiman yang ramah lingkungan," ujarnya.