Batamramah.com, Batam - Petugas gabungan di Bandara Internasional Hang Nadim Batam berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 805 gram.
Seorang pria berinisial AN (31), asal Madura, Jawa Timur, tak berkutik saat kedapatan menyembunyikan barang haram tersebut di dalam sandal yang dipakainya.
Kepala Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai (BC) Tipe B Batam, Zaky Firmansyah, menjelaskan bahwa penangkapan dramatis ini terjadi pada Sabtu (19/4/2025) sekitar pukul 10.30 WIB. Tim gabungan yang terdiri dari Bea Cukai Batam, Aviation Security (Avsec) Bandara Hang Nadim, dan Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polresta Barelang berhasil mencurigai gerak-gerik AN saat hendak terbang ke Surabaya menggunakan maskapai Lion Air.
"Kami curiga dengan bentuk sandal yang dikenakan calon penumpang ini," ungkap Zaky saat konferensi pers di kantor BC Batam, Selasa (29/4/2025) siang.
Kecurigaan petugas terbukti benar. Setelah diperiksa lebih lanjut, ditemukan dua paket sabu di masing-masing sandal yang dipakai AN.
Zaky mengungkapkan bahwa AN ternyata adalah seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja sebagai buruh bangunan di Malaysia, dengan spesialisasi pengecatan. Ia diketahui berangkat ke negeri jiran pada tahun 2023 dan baru kembali ke Indonesia melalui Batam pada 17 April 2025 menggunakan kapal kayu bersama delapan TKI lainnya yang diduga ilegal.
Pengakuan AN kepada petugas sungguh mencengangkan. Ia mengaku disuruh oleh seorang temannya berinisial R, yang juga berasal dari Madura dan menetap di Johor Bahru, Malaysia. Iming-iming upah sebesar Rp 40 juta jika berhasil membawa sabu tersebut ke Madura, dengan uang muka Rp 3 juta, membuatnya nekat melakukan perbuatan terlarang ini.
"Pelaku mengaku baru pertama kali melakukan ini," kata Zaky.
Namun, pengakuannya tidak akan meringankan hukumannya. AN kini terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup sesuai dengan Undang-Undang Narkotika nomor 35 tahun 2009.
"Pelaku jelas melanggar UU Narkotika," pungkas Zaky, mengakhiri konferensi pers tersebut.
Kasus ini menjadi pengingat akan berbagai modus penyelundupan narkoba yang semakin beragam dan kewaspadaan petugas di pintu masuk negara yang harus terus ditingkatkan.