ALFI Batam Ajak Patuhi Aturan Keselamatan Pelabuhan


Batamramah.com, Batam - Asosiasi Logistik dan Forwarder Pelabuhan Indonesia (ALFI) Kota Batam bergerak cepat demi keamanan di Pelabuhan Batu Ampar. ALFI menggelar diskusi penting bersama para pelaku usaha, BP Batam, BPTD, Dishub, dan Polresta Barelang pada Selasa (6/5/2025) di Hotel GGI Batam. 

Sosialisasi terkait keselamatan kegiatan di dalam pelabuhan Batu Ampar. Terutama soal kendaraan yang Over Dimension Over Loading (ODOL).

Hal tersebut disampaikan Ketua DPC ALFI Batam, Yasser Hadeka Daniel usai kegiatan sosialisasi.

Deka menegaskan bahwa keselamatan di area pelabuhan sangat penting. Terutama, kepatuhan kendaraan berat terhadap aturan menjadi fokus utama dalam sosialisasi ini.

"Kami sangat menekankan pentingnya para pengusaha mematuhi aturan, mulai dari uji KIR hingga peraturan lain yang menyangkut keselamatan kendaraan yang beroperasi di jalanan Batam," ujar Deka, sapaan akrabnya.

Deka menyoroti bahwa banyak kendaraan yang beroperasi di Batam ini dimiliki oleh perusahaan Singapura. Karena itu, ALFI merasa perlu mengingatkan agar kendaraan-kendaraan tersebut tetap tunduk pada aturan yang berlaku di Batam.

"Kami minta dengan tegas, tidak ada lagi kendaraan ODOL yang keluar masuk Pelabuhan Batu Ampar, apalagi yang tidak memiliki KIR," tegasnya.

Pelabuhan Batu Ampar sendiri tengah gencar bertransformasi menjadi pelabuhan transhipment bertaraf internasional, sebuah visi besar yang sedang diupayakan oleh Persero dan BP Batam.

"Ini dibuktikan dengan akan beroperasinya STS Crane dan RTG baru pada bulan Juli mendatang," sebut Deka, menandakan keseriusan pengembangan pelabuhan.

ALFI pun mengajak seluruh stakeholder di pelabuhan untuk bahu-membahu meningkatkan keselamatan. Sosialisasi ini menjadi langkah awal untuk memastikan semua kendaraan, terutama yang rawan ODOL dan belum KIR, mematuhi aturan yang ada.

ALFI lebih memilih jalur koordinasi dan memberikan pemahaman kepada para pengusaha tentang dampak buruk kendaraan ODOL bagi jalan dan lingkungan sekitar. Bersama BP Batam, mereka bekerja sama untuk meningkatkan kepatuhan terhadap aturan ini.

Tak hanya itu, ALFI juga meminta BPTD Kepri untuk proaktif memberikan informasi terbaru terkait administrasi kendaraan di area pelabuhan. "Para pengusaha perlu memperhatikan betul kelayakan kendaraan mereka di Indonesia," imbuh Deka.

Tujuannya jelas, agar Pelabuhan Batu Ampar dapat beroperasi dengan lancar dan mendukung arus barang kargo, ekspor, maupun impor.

"Kehadiran 4 unit STS dan 10 Unit RTG diharapkan bisa mewujudkan impian transhipment di Pelabuhan Batu Ampar. Ini adalah langkah bertahap, termasuk sosialisasi keselamatan kendaraan ini," ungkap Deka.

"Kami juga mendorong kapal-kapal nasional untuk merapat ke Batu Ampar, memanfaatkan fasilitas yang ada. Ini juga bagian dari konsolidasi kapal nasional untuk berlayar ke luar negeri," sambungnya.

Dalam diskusi tersebut, Deka juga menyampaikan aspirasi para pengusaha agar aturan di pelabuhan dapat disederhanakan.

"Intinya, kami ingin aturan lebih sederhana agar semua yang mencari nafkah di pelabuhan bisa bekerja dengan lancar, terutama teman-teman pengusaha yang mendistribusikan kebutuhan pokok. Aturan yang terlalu kaku sering menjadi kendala. Diharapkan adanya penyederhanaan aturan di pelabuhan dapat mendorong kelancaran aktivitas," tutur Deka.

Lebih baru Lebih lama