Batamramah.com, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa total realisasi investasi untuk seluruh lahan pusat data (data center) di Nongsa Digital Park, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), sejauh ini telah mencapai 28 juta dolar Amerika Serikat (AS) hingga April 2025.
Hal itu disampaikan Airlangga saat bertemu Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong, di Paris, Prancis, Rabu.
“Salah satu pencapaian penting adalah penjualan seluruh lahan pusat data di Nongsa Digital Park dengan total investasi mencapai 28 juta dolar AS hingga April 2025. Komitmen BW Digital terhadap proyek berkapasitas 80 MW di kawasan tersebut mencerminkan kepercayaan investor terhadap infrastruktur digital Indonesia,” ujar Airlangga dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, hal ini menandai pencapaian penting dalam kerja sama Indonesia-Singapura, khususnya dalam pengembangan kawasan ekonomi Batam-Bintan-Karimun (BBK).
Pertemuan bilateral kedua pihak juga membahas kemajuan signifikan dalam kerangka kerja sama Indonesia-Singapore Six Working Groups (6WG).
Tak hanya itu, Airlangga dan Gan juga menyepakati penguatan kerja sama di berbagai sektor strategis lainnya, seperti infrastruktur, transisi energi, jasa industri, kesehatan, serta pengembangan sumber daya manusia melalui program Tech X dan kemitraan perguruan tinggi.
Di bidang transportasi, hasil konkret terlihat dari pengoperasian Scoot Airlines di Bandara Kertajati serta pembukaan rute penerbangan langsung ke Padang dan Labuan Bajo.
Sedangkan di sektor agribisnis, kedua negara terus menjalin kolaborasi dalam pengadaan produk perikanan dan sertifikasi elektronik.
Lebih lanjut, Airlangga juga menegaskan komitmen Indonesia dalam menyelesaikan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) pada akhir 2025, yang merupakan inisiatif digital ekonomi kawasan sejak Keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas undangan Singapura untuk mempertimbangkan keterlibatan Indonesia dalam Future Investment and Trade Partnership (FIT-P).
“Sebuah inisiatif yang diprakarsai oleh Singapura, UEA, Swiss, dan Selandia Baru. Indonesia menilai bahwa prinsip keterbukaan, keadilan, dan keberlanjutan yang diusung FIT-P sejalan dengan nilai-nilai perdagangan yang dijunjung tinggi. Pemerintah Indonesia saat ini tengah mengkaji lebih lanjut kesesuaian FIT-P dengan prioritas strategis nasional,” kata Airlangga pula.
Sumber: Antaranews.com