Batamramah.com, Batam – Anggota DPD RI Komite IV, Dwi Ajeng Sekar Respaty, S.H., M.Kn., melakukan kunjungan kerja mendadak ke Koperasi Merah Putih (KMP) Duriangkang, Batam, pada (15/10/2025).
Kunjungan yang dipimpin langsung oleh Mbak Sekar ini bertujuan mengawasi implementasi Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2025, yang menargetkan pembentukan 80.000 Koperasi Merah Putih sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan.
Dalam kunjungan yang dihadiri Kepala Dinas Koperasi Kepri, Riki Rionaldi, dan Area Head BRI Batam-Kepri, Yulizar Verda Febrianto, Sekar menegaskan bahwa program strategis nasional ini harus segera terwujud.
“Kita ingin memastikan bahwa program strategis nasional seperti KMP ini tidak hanya berhenti di atas kertas. Perlu ada intervensi cepat dari semua pihak untuk mendorong agar KMP benar-benar menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat,” tegas Sekar dalam sambutannya, menyoroti pentingnya aksi nyata.
Kunjungan ini menemukan hambatan riil di lapangan. Ketua KMP Duriangkang, Suwardi, mengeluhkan bahwa meskipun semangat pengurus tinggi untuk memulai usaha gerai sembako dan pangkalan gas Elpiji 3 kg dan semua anggota telah lulus SLIK OJK proses survei dan pencairan modal usaha dari BRI belum dapat dilakukan karena tempat usaha masih dalam tahap renovasi.
Merespons kendala teknis ini, Mbak Sekar langsung mengambil tindakan. Ia meminta BRI untuk segera memprioritaskan proses survei dan pencairan modal usaha bagi KMP Duriangkang, mempertimbangkan kesiapan administrasi dan semangat tinggi yang ditunjukkan oleh pengurus koperasi.
Menanggapi permintaan ini, Yulizar Verda Febrianto dari BRI Batam, Kepri menyatakan kesiapan penuh. "Kami sudah terima pengajuan dari KMP Duriangkang dan pada prinsipnya kami siap support, tinggal menunggu kesiapan tempat usahanya. Pembiayaan akan segera direalisasikan," janji Yulizar.
Agrinas dan TNI Jamin Infrastruktur Cepat Tuntas
Sementara itu, Kadis Koperasi Kepri, Riki Rionaldi, menambahkan kabar gembira terkait percepatan infrastruktur. BUMN Agrinas Pangan Nusantara kini menjadi aktor penting yang melibatkan dukungan penuh dari TNI untuk pembangunan fisik KMP.
"Target penyelesaian pembangunan fisik koperasi hanya dalam tiga bulan. Dengan hadirnya Agrinas, persoalan lokasi dan infrastruktur yang selama ini menjadi hambatan utama dipastikan akan segera teratasi," jelas Riki.
Kehadiran multi-stakeholders ini menjadi sinyal positif bahwa kolaborasi lintas sektor dari senator, pemerintah daerah, BUMN (BRI dan Agrinas), hingga TNI akan memastikan KMP Duriangkang dapat segera beroperasi dan menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan di Batam.