BP Batam dan Kementerian UMKM Sinergi Perkuat Ekspor Lokal: Targetkan 12 Persen UMKM Batam Tembus Pasar Global



Batamramah.com, Batam – Dalam semangat memperkuat ekonomi kerakyatan, Badan Pengusahaan (BP) Batam bersama Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Kementerian UMKM) sepakat membangun ekosistem bisnis yang mendorong pelaku usaha UMKM Batam berorientasi ekspor.

Kunjungan kerja Wakil Menteri UMKM, Helvi Yuni Moraza, ke Batam pada Rabu (12/11/2025) menjadi momentum penting penegasan kolaborasi tersebut. 

Helvi menyoroti perlunya sinergi dengan perbankan dan BP Batam untuk menciptakan ekosistem UMKM yang lebih inklusif dan berdaya saing global.

“Kami ingin mendorong sinergi antara perbankan dan BP Batam untuk menciptakan ekosistem UMKM yang kuat. Kami juga melihat banyak aset BP Batam yang potensial untuk dimanfaatkan,” ujar Helvi.

Ia menambahkan, Batam memiliki potensi besar menjadi pusat pengembangan UMKM nasional. Helvi mendorong agar setiap perusahaan besar yang memperoleh izin usaha dari BP Batam turut melibatkan UMKM lokal melalui program Corporate Business Responsibility (CBR).

BP Batam Siapkan Tiga Langkah Strategis

Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis, menyambut positif dukungan tersebut dan menyebut pihaknya tengah menyiapkan langkah strategis untuk mempercepat penguatan sektor UMKM:

- Promosi Bersama: Membuat promosi bersama perbankan untuk menjadikan Batam sebagai destinasi investasi.
- Model Industri: Membangun model industri bersama investor kawasan.
- Pemanfaatan Aset: Memberdayakan UMKM agar bisa memanfaatkan aset BP Batam.

Menurut Fary, sejumlah aset BP Batam seperti Taman Rusadan dan Sport Hall dapat dikembangkan bersama sektor swasta sambil melibatkan pelaku UMKM lokal. “Aset-aset itu jangan hanya berfungsi sebagai fasilitas publik, tapi juga harus punya nilai ekonomi dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” tegasnya.

Desak Insentif FTZ Dinikmati Pelaku Usaha Kecil

Fary juga menekankan pentingnya memberikan keistimewaan bagi pelaku usaha kecil di kawasan Free Trade Zone (FTZ) Batam. Ia berpendapat bahwa setelah investor besar menikmati berbagai insentif FTZ, sudah saatnya UMKM lokal mendapatkan manfaat yang sama.

Saat ini, dari total 75.575 unit UMKM di Batam, baru sekitar 5 persen yang berorientasi ekspor. Melalui kerja sama ini, BP Batam dan Kementerian UMKM menargetkan peningkatan rasio ekspor UMKM hingga 12 persen pada tahun 2026.

Langkah kolaboratif ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah pusat, BP Batam, dan dunia usaha bisa menjadi motor penggerak ekonomi Batam menuju kemandirian dan daya saing global.
Lebih baru Lebih lama