Batamramah.com, NATUNA – Kabupaten Natuna berada pada momentum bersejarah dalam transformasi ekonominya. Di bawah kepemimpinan Bupati Cen Sui Lan, daerah perbatasan strategis ini tengah bergerak menuju visi besar sebagai pusat maritim dan ekonomi baru Indonesia.
Komitmen ini diperkuat dengan fokus utama Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat untuk mempercepat pengembangan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) Natuna dan penguatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industri.
Konektivitas Geopolitik Menuju 9 Negara
Bupati Cen Sui Lan menegaskan bahwa posisi geografis dan geopolitik Natuna adalah kunci. Dengan dukungan penuh dari pusat, ia melihat Natuna kini berada pada jalur yang tepat untuk menjadi hub maritim regional yang mampu terhubung langsung ke sembilan negara, termasuk Tiongkok, Vietnam, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Taiwan.
“Ini momentum emas bagi Natuna. Kami siap membuka gerbang investasi dan mempercepat pembangunan infrastruktur maritim yang strategis,” ujar Bupati Cen Sui Lan, Kamis (20/11/2025).
Arah besar pembangunan ini juga didukung dengan persiapan KEK Industri seluas 557 hektare, yang dirancang sebagai akselerator ekosistem industri maritim dan logistik.
Menurut Cen Sui Lan, KEK ini akan menjadi lokomotif baru dalam mendorong kesejahteraan dan daya saing Natuna sebagai beranda utara NKRI.
Finalisasi KAPET 30.000 Hektare Melalui Kementerian Transmigrasi
Langkah konkret menuju visi tersebut dipertegas melalui pertemuan intensif antara Bupati Cen Sui Lan dan Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanegara, yang digelar di Jakarta pada Selasa (22/4).
Pertemuan selama dua jam tersebut menjadi momen finalisasi konsep KAPET Natuna Terintegrasi Berbasis Maritim.
KAPET ini rencananya akan dikembangkan di atas 30.000 hektare lahan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) milik Kementerian Transmigrasi di Pulau Bunguran Besar. Kawasan ini dinilai sebagai lokasi paling ideal untuk pusat pertumbuhan ekonomi maritim baru Indonesia.
Menteri Iftitah menegaskan visi bersama tersebut yaitu "Kita ingin menjadikan Natuna bukan hanya sebagai pintu gerbang ekonomi, tetapi juga sebagai simpul strategis maritim nasional dan regional.”
Letak Natuna yang berada tepat di jalur emas ALKI I dan ALKI II menjadikannya kandidat kuat untuk pembangunan pelabuhan laut internasional dan bandara internasional. Kedua infrastruktur ini dinilai krusial untuk menghubungkan Indonesia dengan Asia Tenggara hingga Asia Timur.
Sebagai tindak lanjut, Menteri Iftitah bersama jajaran Pejabat Eselon I direncanakan akan melakukan kunjungan kerja ke Natuna dalam waktu dekat untuk meninjau langsung area pengembangan seluas 30.000 hektare tersebut.
Daftar Pejabat yang Hadir:
- Dari Kementerian Transmigrasi: Sekjen Danton Ginting, Dirjen PPKT Sigit Mustofa Nurdin, Dirjen Pengembangan Ekonomi Velix V. Wanggai, dan Staf Ahli Menteri Ismail.
- Dari Pemkab Natuna: Bupati Cen Sui Lan didampingi oleh Kadis PMPTSP Natuna, Ahmad Sopian.
Dengan serangkaian langkah terukur dan dukungan kuat dari pusat, Natuna kian mantap melangkah menuju posisinya sebagai kekuatan ekonomi maritim baru Indonesia dan hub strategis yang membuka konektivitas ke sembilan negara di kawasan Asia.
