LAM Batam Sayangkan Aksi Demo di Hari Jadi Batam: "Jaga Marwah dan Hormati Sejarah"



Batamramah.com, Batam – Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam menyayangkan adanya aksi demonstrasi yang digelar oleh Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Batam (HJB) ke-196, Rabu (18/12/2025).

Sekretaris LAM Kota Batam, Yunus, menyatakan bahwa meski pihaknya menghormati hak demokrasi buruh untuk menyampaikan aspirasi, pemilihan waktu aksi dinilai tidak tepat dan mencederai nilai kesakralan hari bersejarah tersebut.

Yunus menekankan bahwa Hari Jadi Batam adalah momen kebanggaan kolektif seluruh warga Batam. Melakukan aksi demonstrasi di hari tersebut dianggap menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap sejarah dan tokoh pendiri.

“Kalau soal tuntutan, kita mungkin bisa sependapat karena itu hak buruh. Namun harinya sangat tidak tepat. Mengapa harus di Hari Jadi Batam? Padahal masih ada 365 hari lainnya dalam setahun,” ujar Yunus, Kamis (18/12/2025).

Ia menambahkan, HJB seharusnya menjadi ajang bagi seluruh elemen masyarakat untuk bersatu menjaga kondusivitas, bukan justru diisi dengan keriuhan unjuk rasa.

Kurang Menghargai Sosok Nong Isa


Lebih jauh, Yunus menegaskan bahwa HJB berkaitan erat dengan penghormatan kepada Raja Isa bin Raja Ali (Nong Isa), pemegang mandat pertama penguasa Pulau Batam.

“Aksi demonstrasi di hari ini menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap Nong Isa dan masyarakat Batam secara keseluruhan. Ini adalah hari besar kita bersama, yang seharusnya kita jaga marwahnya,” tegasnya.

Meskipun pihak SPSI dilaporkan telah menyampaikan permohonan maaf, LAM Kota Batam tetap memberikan catatan keras. Yunus menegaskan posisi lembaga adat yang menolak segala bentuk aksi massa pada hari-hari besar dan bersejarah.

“Bagi kami, haram hukumnya melakukan aksi demo di Hari Jadi Batam maupun pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Hari-hari tersebut harus dijaga kehormatannya sebagai simbol marwah daerah dan bangsa,” pungkas Yunus.
Lebih baru Lebih lama