Menteri Erick Patok Laba Bersih BUMN Capai Rp46 Triliun di 2021

 



Batamramah.com, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan perusahaan-perusahaan pelat merah mampu mencetak laba bersih total Rp 46 triliun hingga akhir tahun 2021. 


Ia mengatakan sepanjang semester I-2021 seluruh BUMN membukukan laba bersih konsolidasi sekitar Rp26 triliun. Angka itu jauh lebih baik dibandingkan sepanjang 2020, BUMN hanya mengantongi laba bersih sebesar Rp13 triliun. 


“Insyaallah satu tahun ini bisa Rp46 triliun,” ujarnya dalam acara seminar daring di Jakarta, Selasa (23/11/2021).


Erick mengungkapkan, perbaikan kinerja di tahun ini tak lepas dari upaya efisiensi dan perbaikan manajemen di perusahaan-perusahaan BUMN. Salah satunya yang dilakukan yakni penggabungan Pelindo I-IV. 


Menurutnya, penggabungan Pelindo memberikan pengaruh positif bagi perkekonomian Indonesia. Sebab, selain bisa menekan biaya logistik, juga dapat meningkatkan kegiatan ekonomi di sekitar area pembangunan pelabuhan-pelabuhan baru. 


Selain itu, diyakini akan meningkatkan kontribusi Pelindo kepada pendapatan negara melalui dividen dan pajak sejalan dengan meningkatkan profitabilitas perseroan. 


“Karena tentu saja kita harus membantu Kementerian Keuangan, di mana saat ini tidak mungkin pemerintah hanya mengandalkan pajak, maka kami terus tekankan efisiensi yang ada di BUMN,” jelas Erick. 


Di sisi lain, penggabungan itu menjadikan Pelindo sebagai operator terminal peti kemas terbesar ke-8 di dunia dengan total peti kemas sebesar 16,7 juta TEUs. Ini sekaligus membuka peluang untuk Pelindo go global. 


Erick pun berharap, dengan adanya perbaikan-perbaikan yang dilakukan di perusahaan-perusahaan pelat merah akan semakin meningkatkan kontribusinya kepada negara sehingga dampaknya turut dirasakan masyarakat. 


“Tahun ini kita sudah lakukan perbaikan di sana-sini, dan tentu memberikan hal yang positif agar pemerintah punya pendapatan baru sehingga program pemerintah untuk rakyat bisa dijalankan dengan baik,” urainya. 


Sebelumnya, Erick mengatakan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki potensi utuk menjadi poros maritim di dunia. 


"Salah satu pilar tentunya terdapat pada kemampuan kita budaya maritim itu sendiri. Baik pengelolaan sumber daya alam pengembangan infrastruktur yang penting saat ini dan konektivitas maritim guna kita menjadi poros maritim dunia," ujarnya.


Erick menyebutkan, sesuai dengan Nawacita yang diusung Presiden Jokowi, BUMN siap memikul amanah untuk pembangunan dan pengembangan infrastruktur yang menghubungkan produksi ke distribusi, dari Sabang sampai Merauke.


(dekk)


sumber: akurat.co

Lebih baru Lebih lama