Pelayanan Moya Sangat Mengecewakan, Ketua DPRD Batam : Kontrak Bisa Ditinjau Ulang


 

Batamramah.com, Batam - Warga Batam hampir di seluruh penjuru Kota Batam, bahkan warga yang tinggal di tengah-tengah perkotaan Batam, mengeluhkan buruknya pelayanan air bersih di Batam yang kini dikelola konsorsium PT Moya Indonesia. Mulai dari lambatnya respon, susahnya mendapatkan penyambungan baru, hingga belum meratanya tekanan air yang membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih.

Menanggapi aduan masyarakat tersebut, Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto mengimbau pihak pengelola saat ini jangan diam saja. Seharusnya memberikan respon yang cepat aduan dari masyarakat. Jangan sampai warga teriak-teriak dulu, kemudian baru ditanggapi. Sedangkan warga memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan air bersih.

Dikatakan Nuryanto, seharusnya dalam pengelolaan air bersih saat ini semestinya harus lebih baik dari sebelumnya, karena semua fasilitas sudah tersedia. Jangan sampai pengelolaan saat ini lebih buruk dari sebelumnya.

“Prinsipnya, hari ini harus lebih baik dari hari sebelumnya. Warga teriak-teriak artinya ada masalah. Seharusnya segera jelaskan,” kata Nuryanto, ditemui di DPRD Kota Batam, Kamis (6/10/2022).

Contohnya lanjut Nuryanto, warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan penyambungan baru.

“Seharusnya dijelaskan pada masyarakat,” kata Nuryanto.

Tak hanya pada konsorsium Moya, Nuryanto juga menyarankan BP Batam selaku penanggung jawab dalam pengelolaan air bersih di Batam juga mengambil tindakan.

Disaat ditanya tentang kontrak kerja dalam pengelolaan air besih di Batam kata Nuryanto, pihaknya memang tidak mengetahui secara detail. Namun, sebagai wakil rakyat punya kewajiban menyampaikan masukan dan juga keluhan dari masyarakat. Dan apabila dinilai pengelolaan air bersih saat ini tak sesuai dengan harapan masyarakat bisa saja kontrak yang sudah dilakukan ditinjau ulang.

“Kontrak bisa ditinjau, bisa aja, kenapa tidak. Warga teriak berarti ada masalah, masak mau dibiarkan sampai 25 tahun ke depan warga Batam kesulitan mendapatkan air,” tegasnya.

Sementara belum ada jawaban dari pihak Moya Indonesia terkait masalah tersebut.(**)

Lebih baru Lebih lama