Koleksi Museum Batam Raja Ali Haji dipamer pada KSM Ke-25

 


Batamramah.com, Disbudpar Batam- Pemerintah Kota (Pemko) Batam melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam menggelar Kenduri Seni Melayu (KSM) ke-25 yang berlangsung di Dataran Harbourbay, Batuampar 14-15 Juni 2023. Kegiatan yang digelar sejak tahun 1999 ini menyuguhkan beragam penampilan kebudayaan Melayu seperti musik, tari, membaca puisi, berpantun, dan permainan rakyat yang dikemas dalam panggung pentas yang menarik dan menghibur. 


Permainan rakyat yang disuguhkan dalam KSM tahun ini di antaranya kaki bajang (egrang), gasing. Kemudian Koleksi Museum Batam Raja Ali Haji ditampilkan pada kegiatan KSM.


"Sengaja koleksi museum ini dibawa ke acara KSM untuk mendekatkan museum kepada generasi millenial. Apalagi event KSM menjadi rangkaian Rapat Kerja Komisariat Wilayah (Raker Komwil) 1 APEKSI di Kota Batam, sehingga tamu undangan dapat mengetahui tentang sejarah Batam," kata, Ardiwinata Kepala Disbudpar Kota Batam, Kamis (15/6/2023). 


Kepala UPT Museum Batam Raja Ali Haji, Senny Thirtywani, menyebutkan koleksi yang dipamerkan tersebut diantaranya keris, sepeda, Kendi Jenever zaman Belanda. Kendi bulat coklat muda ini memiliki kapasitas isi 1 liter air, kondisi warnanya sudah rusak dan tanpa telinga.

Kendi Jenever ini terbuat dari bahan tembikar tanah dan glasir yang biasa digunakan masyarakat Belanda sebagai wadah minuman yang difermentasi, sehingga menjadi air anggur atau tuak. Kendi yang disimpan di Museum Batam Raja Ali Haji ini ditemukan sekitar tahun 2018 oleh seorang warga Pulau Karas bernama Rustam Kungfu.

Kendi Jenever ini mudah dijumpai pada bekas bangunan Belanda, terutama pada masa Kolonial Belanda.


"Pameran di KSM sudah dua kali kita ikuti. Ini menjadi kegiatan rutin kita untuk mengenalkan Museum Batam kepada masyarakat Batam khususnya dan wisatawan domestik maupun mancanegara," terangnya. 


Dalam kesempatan tersebut, Senny menyampaikan, bagi pengunjung yang ingin melihat lebih banyak koleksi museum, dapat berkunjung ke Museum Batam Raja Ali Haji bertempat di Dataran Engku Putri, Batam Center. 


Sejumlah anak muda Batam melihat koleksi Museum Batam Raja Ali Haji, Reno Septian salah satunya. Ia kagum dengan kegiatan yang digelar oleh Kota Batam. 


"Acaranya sangat keren, apalagi ada sejumlah koleksi museum yang dipamerkan kita banyak tau tentang Kota Batam," ucapnya. 


Bersama teman-temanya, untuk mengetahui lebih banyak koleksi, ia berencana akan mengunjungi Museum Batam Raja Ali Haji. Terlebih lokasi museum berada di pusat Kota Batam. 


"Pengen kesana, cari tau tentang sejarah Batam yang kami cintai," katanya. 


Sebagai informasi, Museum Raja Ali Haji sudah didaftarkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama 475 museum lainnya di Indonesia. Isi dari museum ini menampilkan sejarah peradaban Batam mulai dari Batam sejak zaman Kerajaan Riau Lingga, Belanda, Temenggung Abdul Jamal, Jepang, masa Kemerdekaan Indonesia, Pemerintah Kabupaten Kepri, Otorita Pertama, era BJ Habibie, Kota Administratif, masuk Sejarah Astaka, Khazanah Melayu, dan infrastruktur atau era Batam sekarang.

Lebih baru Lebih lama