Batamramah.com, Batam - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji
(PPIH) Embarkasi Batam memastikan kondisi kesehatan jamaah calon haji (JCH)
asal Kepulauan Riau yakni Kloter 1 dan 2 dalam keadaan sehat selama fase puncak
ibadah haji, yakni Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Ketua Kloter 2 PPIH Embarkasi Batam Erman Zaruddin Usman
menyampaikan bahwa seluruh jamaah dari dua kloter tersebut berhasil menjalani
rangkaian ibadah dengan tertib dan aman.
“Semua jamaah menempati tenda di Markaz BTG 62 Arafah sesuai
ketentuan, dan setiap orang mendapat tempat tidur lengkap dengan kasur, bantal,
dan selimut,” katanya saat dihubungi di Batam, Senin.
Erman mengungkapkan bahwa pelaksanaan wukuf di Arafah telah
berjalan lancar, dan proses pemberangkatan jamaah menuju Muzdalifah dilakukan
mulai pukul 19.00 waktu Arab Saudi.
Namun, sempat terjadi kepadatan di Muzdalifah, yang
menyebabkan tidak semua jamaah bisa langsung masuk ke area tersebut.
“Sebagian jamaah, khususnya yang murur, ditempatkan di bus
khusus. Karena kepadatan di Muzdalifah, sebagian harus melanjutkan perjalanan
langsung ke Mina. Ini cukup berat bagi jamaah lansia, disabilitas, dan obesitas
karena harus berjalan kaki,” katanya.
Meski demikian, Erman menegaskan bahwa seluruh jamaah dari
Kloter 1 dan 2 dapat mencapai Mina dengan selamat.
Kegiatan melontar jumrah pun dilaksanakan sesuai jadwal dan
kondisi fisik jamaah.
“Untuk menjaga kesehatan, lontaran dilakukan pada waktu yang
diizinkan agar tidak terpapar suhu panas ekstrem yang mencapai 43 derajat,”
tambahnya.
PPIH Embarkasi Batam juga menerapkan strategi nafar awal
bagi jamaah yang kondisi fisiknya masih kuat. Mereka melaksanakan lontar pada
subuh dan berjalan kaki dari Jamarat ke hotel di Mina.
“Hampir 300 jamaah memilih jalan kaki, sementara 100-an
lainnya menggunakan bus. Semua berjalan baik,” kata Erman.
Terkait kesehatan, Erman menyebut bahwa tidak ada jamaah
Kloter 1 dan 2 yang harus dirawat inap selama Armuzna.
“Alhamdulillah, semua dalam kondisi sehat, semangat luar
biasa, dan tidak ada yang harus dirujuk ke rumah sakit. Hanya beberapa kasus
kelelahan ringan yang langsung ditangani,” katanya menjelaskan.
Selanjutnya, jamaah akan memasuki fase akhir rangkaian
ibadah haji, yaitu persiapan menuju Masjidil Haram menggunakan bus shalawat
pada 14 Dzulhijjah, sementara sebagian jamaah memilih menggunakan taksi secara
mandiri.
Sumber: Antaranews.com