Batamramah.com, Batam – Program pinjaman tanpa bunga bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dicanangkan Pemerintah Kota Batam sejak diluncurkan sembilan bulan lalu, menunjukkan realisasi yang sangat rendah. Hingga awal November 2025, program strategis ini baru tersalurkan kepada 16 pelaku usaha saja, jauh dari harapan awal.
Inisiatif pinjaman dengan bunga nol persen ini merupakan program unggulan Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, bersama Wakil Wali Kota, Li Claudia Chandra. Rendahnya capaian ini memicu evaluasi mendalam oleh pemerintah daerah.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Batam, Salim, mengungkapkan bahwa rendahnya realisasi bukan disebabkan oleh minimnya minat pelaku usaha, melainkan berbagai kendala teknis yang muncul di lapangan.
"Kendala utama ada pada proses verifikasi perbankan, seperti BI Checking dan SLIK OJK, serta keterbatasan lokasi pelaku usaha dari kantor bank penyalur," jelas Salim, Kamis (5/11/2025).
Program pinjaman UMKM dengan plafon maksimal Rp20 juta ini disalurkan melalui Bank BTN sebagai mitra resmi Pemerintah Kota Batam. Data menunjukkan tingginya minat pengajuan, di mana Dinas Koperasi dan UMKM telah menerima total 857 permohonan hingga 26 September 2025.
Namun, kendala verifikasi menyebabkan mayoritas permohonan gagal lolos. Dari jumlah tersebut, hanya 285 permohonan yang dinyatakan lolos verifikasi awal. Sementara itu, 354 pemohon gagal karena memiliki catatan pada SLIK OJK. Sebanyak 52 pelaku usaha tidak memiliki tempat usaha permanen, 19 usaha tidak termasuk kategori UMKM, dan 50 pemohon lainnya terhambat karena berlokasi di luar Pulau Batam, seperti Galang, Bulang, dan pulau sekitarnya.
Salim menjelaskan, hambatan geografis ini muncul karena kebijakan Bank BTN yang mensyaratkan pelaku usaha harus berlokasi maksimal 10 kilometer dari kantor cabang penyalur. Kendala administrasi dan teknis verifikasi inilah yang membuat penyaluran dana hingga awal November 2025 baru mencapai Rp300 juta melalui 16 UMKM.
Komitmen Dinas UMKM untuk Percepatan Penyaluran
Menyikapi serapan yang belum optimal, Dinas Koperasi dan UMKM berkomitmen untuk terus berupaya mendorong percepatan penyaluran. Salim menegaskan bahwa pihaknya akan mencari solusi atas kendala teknis dan administrasi yang ada agar fasilitas ini dapat dinikmati lebih banyak pelaku usaha.
"Kami terus dorong pelaku UMKM untuk melengkapi syarat dan memanfaatkan fasilitas pinjaman nol persen ini, karena program ini memang dirancang untuk mendorong pengembangan usaha kecil di Batam," tutup Salim.
