Luhut: Masyarakat Jangan Panik Varian Omicron, Hanya Perlu Waspada

 





Batamramah.com, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau masyarakat untuk tidak panik terhadap varian virus corona B.1.1.529 atau varian Omicron.


Menurut dia, masyarakat hanya perlu waspada dan kembali memperketat penerapan protokol kesehatan.


"Masyarakat tidak panik karena varian Omicron. Kita hanya perlu waspada dan berjaga-jaga dengan kembali mengetatkan penerapan protokol kesehatan yang sudah mulai terlihat abai ini," ujar Luhut dari siaran pers Kemenko Marves, Senin (29/11/2021).


"Dengan mematuhi protokol kesehatan, peningkatan kasus secara signifikan pada bulan Juli lalu tidak terjadi kembali," kata dia.


Untuk itu, pemerintah telah mengambil langkah-langkah kebijakan yang telah diumumkan sebelumnya dan akan terus mengevaluasi kebijakan setiap saat untuk meminimalisasi dampak dari masuknya varian baru ini.


Kemudian, berdasarkan hasil survey Google Mobility Jawa-Bali dan Indeks Belanja Masyarakat menunjukkan bahwa mobilitas masyarakat sudah cukup signifikan dibandingkan data pada periode Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, serta mendekati periode Libur Idul Fitri 2021.


"Oleh karena itu, kita harus berhati-hati terhadap indikasi adanya kenaikan kasus dan mobilitas, terutama menghadapi periode Nataru supaya tidak terulang pembatasan sosial yang ketat," kata Luhut.


Menurut dia, kemungkinan ini harus dijadikan sebagai pengingat untuk lebih taat protokol kesehatan dan 3T, bukan untuk menimbulkan kepanikan.


Dia pun menyebutkan, saat ini jumlah testing sudah jauh lebih tinggi dibandingkan pada November 2020.


Tingkat vaksinasi Covid-19 juga sudah di atas 60 persen dibandingkan dengan 2020 di saat program vaksinasi belum berjalan.


Selain itu, pemerintah telah memiliki aplikasi yang terintegrasi, yaitu Peduli Lindungi, yang perlu untuk terus ditegakkan penggunaannya.


Lebih lanjut Luhut mengungkapkan penerapan PPKM yang masih terus dilakukan di Jawa-Bali menunjukkan tren yang cukup stabil.


Hal ini dibuktikan dengan jumlah kasus positif Covid-19 yang terus terjaga pada tingkat yang cukup rendah.


Kasus konfirmasi terus ditekan dan penurunannya ada di angka 99 persen sejak puncak kasus bulan Juli lalu.


Meski kondisinya cenderung stabil, Luhut mengungkapkan bahwa saat ini terjadi peningkatan nilai penambahan kasus aktif nasional (Rt).


Secara apesifik di Jawa-Bali peningkatannya terjadi selama empat hingga lima hari berturut-turut pada periode awal munculnya varian Delta.


"Berdasarkan hasil asesmen 27 November 2021 terdapat penambahan 23 kabupaten/kota yang masuk ke dalam level 2 dan sebanyak 8 Kabupaten Kota yang masuk ke dalam level 1," tutur Luhut.


Selain itu, ada 10 kabupaten/kota yang kembali ke level 2 diantaranya berada di wilayah Jabodetabek yang terjadi akibat turunnya angka tracing (penapisan) anggota aglomerasi di wilayah tersebut.


(dekk)


sumber: kompas.com

Lebih baru Lebih lama