DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Aturan Nataru Usai Omicron Masuk RI

 


Batamramah.com, Kasus pertama virus Corona varian Omicron terkonfirmasi masuk ke Indonesia. DPR meminta pemerintah mempertimbangkan aturan selama Natal dan tahun baru 2022 (Nataru) setelah konfirmasi kasus pertama varian Omicron.


Ketua DPR RI Puan Maharani dalam pidato rapat paripurna penutupan masa sidang mengungkap sejumlah permasalahan yang menjadi perhatian rakyat. Salah satunya soal virus Corona varian Omicron.


"Beberapa permasalahan yang menjadi perhatian rakyat antara lain praktik mafia tanah, kasus kekerasan dan pelecehan seksual, perlindungan konsumen industri jasa keuangan, program vaksinasi anak usia 6-11 tahun, antisipasi masuknya varian Omicron ke Indonesia," ujar Puan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/12/2021).



"Kemudian, tingginya harga bahan makanan pokok menjelang Natal dan tahun baru 2022, kesiapan pemerintah dalam menghadapi lonjakan COVID-19 setelah Natal dan tahun baru 2022, dan penanganan bencana alam yang terjadi pada akhir tahun 2021," lanjutnya.


Puan memastikan DPR melalui fungsinya akan meningkatkan kinerja pemerintah melalui kementerian dan lembaga dalam menangani permasalahan tersebut.


"DPR RI melalui fungsi konstitusionalnya memiliki komitmen yang tinggi untuk terus meningkatkan kinerja kementerian dan lembaga dalam menyelesaikan berbagai permasalahan," ujarnya.


Terkait dengan kasus pertama Omicron di Indonesia, Puan mengatakan, pihaknya mengapresiasi keputusan pemerintah menerapkan PPKM selama periode libur Natal dan tahun baru sesuai dengan kondisi masing-masing daerah.


"Pemerintah agar tetap siaga dalam mengawasi aktivitas masyarakat di ruang publik, terutama di pusat perdagangan dan objek wisata, serta mobilitas masyarakat untuk mencegah penyebaran COVID-19," kata dia.


"Demikian pula dalam menghadapi perayaan Natal dan tahun baru 2022, aparat keamanan agar dapat menjaga situasi tetap aman dan kondusif," sambungnya.


Ditemui seusai rapat paripurna, Puan Maharani meminta pemerintah mempertimbangkan kembali aturan menjelang Natal dan tahun baru agar tidak terjadi lonjakan kasus.


"Ya tentu saja, tentunya, pastinya pemerintah mempunyai pertimbangan tertentu dalam kemudian melaksanakan aturan yang dilakukan menjelang Natal dan tahun baru. Tapi, dengan adanya kasus Omicron yang pertama dan ditemukan di Indonesia, tentu saja saya meyakini bahwa pemerintah akan segera memberikan pertimbangan dan aturan-aturan lain terkait hal tersebut," kata Puan.


Puan meminta pemerintah segera mempertimbangkan cara untuk memitigasi dan mengatasi varian Omicron. Dia meminta jangan sampai ada lonjakan Corona yang terjadi seusai periode Natal dan tahun baru.


"Dengan varian baru Omicron, tentu saja akan sebaiknya pemerintah segera pertimbangkan untuk melakukan peraturan atau tata cara bagaimana mengatasi dan memitigasi, jangan sampai pelaksanaan Natal dan tahun baru yang seharusnya memang dilaksanakan secara keagamaan sesuai dengan toleransi beragama dan tentu saja urusan ekonomi, namun jangan sampai setelah Natal dan tahun baru ada lonjakan COVID-19," ucapnya.


Senada dengan Puan, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad berharap pemerintah segera mengambil langkah terkait temuan varian Omicron pertama di Indonesia ini. Dia juga mengimbau agar masyarakat tidak panik mendengar kabar masuknya varian baru Corona ini.


"Saya rasa pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan setelah mendapat kabar ini. Dan kita menunggu kabar secepatnya dari pemerintah. Langkah apa yang akan dilakukan oleh pemerintah dan kita akan ikuti. Kita imbau kepada masyarakat supaya jangan panik. Lalu masyarakat juga kita imbau, mari kita sama-sama tetap jaga prokes. Kepada para pengusaha makanan dan hiburan juga itu tetap dijaga prokesnya di tempat masing-masing," ujarnya.


Kemudian Wakil Ketua DPR RI lainnya, Muhaimin Iskandar, juga meminta agar pemerintah segera mencegah penyebaran varian Omicron yang baru masuk ke Indonesia. Dia mengingatkan agar pemerintah lebih sigap belajar dari pengalaman ketika varian delta pertama kali masuk ke Indonesia.


"Kita ingat dulu ketika pertama kali COVID-19 masuk ke Indonesia dengan cepat virus menyebar karena kurangnya kesigapan kita. Begitu pula ketika varian Delta ditemukan, penyebarannya juga begitu cepat. Informasinya varian Omicron ini lebih cepat lagi penyebarannya sehingga kita harus lebih sigap lagi," tuturnya.


(dekk)


sumber: detik.com

Lebih baru Lebih lama